nama:agus hendrawan
nim : 11410100082
kelompok : 02
dosen :chayadi oktomy notosusanto
Jenis-jenis
website dibagi dua jenis yaitu website statis dan website dinamis.
Static Website (Website Statis)
Website statis hanya memiliki front end,
yaitu halaman-halaman situs yang bisa diakses oleh pengunjung. Biasanya web
jenis ini hanya dibuat dengan kode HTML (hypertext markup language)
dan kadang2 dilengkapi dengan script javascript dan flash untuk
memperindah tampilan. Konten website statis tidak dapat diupdate karena memang
tidak disediakan fasilitas ini. Kalaupun ingin merubah isi website statis,
harus merombak kode-kode HTMLnya dan hanya bisa dilakukan oleh orang yang
mengerti bahasa HTML. Pembuatan website seperti ini relatif sangat mudah tapi
kurang baik untuk popularitas di mata search engine sehingga perlu usaha
lebih banyak untuk mempopulerkan website statis dan mendatangkan pengunjung,
misalnya dengan beriklan. Website statis biasanya berupa company profile
sederhanya, brosur online, atau situs-situs yang berisi informasi sederhana
yang tidak perlu dirubah.
Contoh website statis ialah website yang berisi
profil perusahaan
Dynamic Website (Website Dinamis)
Website Dinamis biasanya memiliki front-end dan back
end. Front end adalah halaman-halaman situs yang bisa
diakses pengunjung, sedangkan back-end yang biasa disebut CMS
(content management system) atau biasa juga disebut Admin
Area, atau kalau di dunia blog dikenal dengan nama Dashboard,
berfungsi untuk mengupdate halaman-halaman front-end. Jadi
halaman back end biasanya hanya bisa diakses oleh pemilik atau
pengelola situs dengan username dan password yang telah
ditetapkan. Ada berbagai macam bentuk halaman back-end yang
dibuat sesuai kebutuhan. Pada back-end atau admin area ini
kita bisa merubah isi tulisan2 pada halaman situs, menambah tulisan atau
artikel baru, mengupdate katalog produk seperti pada toko online, mengupdate
portfolio, memanage iklan yang tampil di halaman situs jika ada, mengontrol
user atau member situs dan lain-lain. Website dinamis juga bisa dibuat
interaktif dimana pengunjung atau user bisa meninggalkan komentar, menuliskan
artikel baru dan lain-lain tergantung fungsi dan tujuan situs tersebut.
Berbeda
dengan website statis, pembuatan
website
dinamis jauh lebih rumit dan komplikatif tergantung fitur-fitur yang
diinginkan. Yang pasti untuk membangun sebuah web dinamis tidak cukup dengan
bahasa HTML biasa tapi juga harus mengabungkan antara Web Sever (Apache,
IIS, Tomcat), bahasa pemograman/script yang bekerja di sisi server
tersebut (PHP, Perl, ASP dll) serta database.
Contoh website
dynamis seperti www.facebook.com,www.twitter.com,dll